PENGORBANAN SEORANG IBU

Mungkin kita masih ingat peristiwa yang paling tragis dan memilukan pada bulan September 2001, yang terjadi di Amerika. Ketika gedung WTC dan Pentagon di Washington New York, yang dihancurkan oleh Teroris, dimana ada 6000 jiwa yang mati karena ulah manusia yang tidak berperikemanusiaan tersebut. Dan ini merupakan peristiwa yang paling tragis dan menyedihkan di awal abad ke-21 ini.
Di sebuah surat kabar dikisahkan bagaimana pengorbanan yang mengagumkan tentang seorang ibu yang mengandung 7 bulan, berlari-lari menuruni gedung WTC dari kantor tempat ia bekerja di lantai 77. Jyoti Vyas, demikian anama ibu muda tersebut, ia mengisahkan bahwa setelah tabrakan maut tersebut, kegaduhan terjadi dimana-mana, orang-orang yang berada di gedung tersebut mengalami kepanikan yang luar biasa, apalagi seluruh gedung dipenuhi reruntuhan dan asap tebal. Kepanikan orang-orang saat mencari tangga membuat banyak yang tidak tahu jalan keluar dan terinjak-injak, akan tetapi si ibu mudah ini berani mengambil resiko. Dengan tekad bulat demi menyelamatkan bayi yang dikandungnya dan memikirkan suaminya yang tinggal dir rumah, ia menuruni sekian banyak anak tangga. Ia tidak menghiraukan keadaan disekelilingnya, langit-langit gedung runtuh, asap dimana-mana. "Aku dapat mencium bau bahan bakar pesawat dan akut tidak ingin bernapas. Aku terus berjalan dan berjalan lagi.... aku terus memikirkan bayiku dan suamiku yang ada di rumah". Setelah itu ibu muda ini dilarikan ke rumah sakit dan melalui hasil pemeriksaan tersebut ibu dan bayi yang ada dalam kandungannya dalam keadaan baik.
Ada hal menarik dari kisah ini sesungguhnya yang membuat kita tertegun dan kagum adalah karena begitu besar semangat dan keinginannya untuk menyelamatkan bayi dalam kandungannya itu. Tidak ada keinginan lain di dalam hati ibu muda itu, selain keinginan untuk menyelamatkan anak yang dikasihinya itu. Kasihnya yang besar... yang mendorongnya untuk melewati segala macam rintangan bahkan maut sekalipun, akhirnya ia berhasil.
Memang untuk melakukan kasih tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Tetapi ini adalah sebuah keharus yang kita kerjakan.