MISTERI BATU BERGAMBAR ATAU "BATU TURADA" DI PULAU SIAU

Batu Bergambar (BATU TURADA)
Batu TURADA adalah sebuah batu bergambar yang terletak di atas bukit yang dinamakan penduduk sekitar "SIMELE" atau biasa juga disebut dengan BATU NAHEPESE dan berada dalam wilayah Pemerintahan Kampung Peling Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Provinsi Sulawesi Utara.
Keberadaan Batu "TURADA" ini masih belum diketahui oleh sebagian besar masyarakat di Pulau Siau karena memang belum ada yang mengeksposenya.

Kata "TURADA" menurut bahasa Siau berarti PEDOMAN / PETUNJUK karena memang pada dinding batu ini terdapat
Gambar Orang-Orangan dan merupakan suatu petunjuk yang sampai saat ini masih belum bisa diartikan secara detail oleh Masyarakat sekitar.

Keunikan dari Batu "TURADA" ini yakni gambar yang tercetak pada batu tidak dipahat tetapi walaupun demikian tidak bisa dihapus.
TIM PENCARI JEJAK-JEJAK LELUHUR

Tetapi ada sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa di tempat ini (BATU TURADA) merupakan suatu tempat pemujaan atau tempat membuat upacara-upacara ritual yang dalam tradisi masa lalu disebut dengan Tradisi "SUNDENG"
yaitu Dalam tradisi sundeng zaman dulu, sebelum agama katolik dan protestan masuk, so berlangsung lama tu tradisi sundeng, itu agama purba di siau, mereka para pemimpin sundeng dan bahkan raja-raja dan kulano percaya bahwa Karangetang (Gunung Api di Pulau Siau) ditunggui oleh Aditinggi (Merupakan Penguasa Tertinggi di Perbukitan) yang selalu minta persembahan berupa anak gadis yang masih perawan untuk dipersembahkan ke Aditinggi, ritualnya dilakukan satu malam di kaki gunung Karangetang dan gunung Tamata (Bukit disamping Gunung Karangetang tapi bukan Gunung Api), mereka berpesta semalam suntuk dan sampai pada tengah malam, anak gadis diikat kemudian ditikam pada saat menjelang fajar.
Setelah agama masuk, tradisi itu masih terus berlangsung, tapi korbannya sudah diganti dengan seekor ayam "uhise" berwarna putih.... tetapi lama kelamaan tradisi itu hilang di abad 19.